Budaya, Bahasa, dan Metafora- Bagian #1

    

 Tahukah kamu, Frasaders?

Suatu kebudayaan dapat dikenali dan dipelajari melalui bahasa yang digunakan oleh masyarakat pemilik kebudayaan tersebut, misal kebudayaan Indonesia dapat dipelajari melalui Bahasa Indonesia. Budaya sebagai representasi dunia merupakan suatu gambaran hubungan simbolis antara individu, grup, atau masyarakat sosial yang terjalin dan terlihat melalui produk budayanya. Apa saja sih produk budaya itu? Produk budaya yang dimaksud adalah mitos, cerita rakyat, ritual, produk artistik, dll. Teori tersebut berangkat dari teori dasar bahwa budaya sebagai suatu sistem tanda yang digunakan untuk berkomunikasi dan bahasa sebagai salah satu media utamanya.

Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam melihat suatu kebudayaan, ia menjadi petunjuk mengenai bagaimana dunia ini hidup dan berjalan. Metafora, sebagai bagian dari bahasa yang merupakan bagian dari teori cerita rakyat (folk theory’s) di dunia, dipandang sebagai cara pengontrol kehidupan sosial dan kehidupan alami suatu masyarakat (Sapir dan Crocker 1977). Hal tersebut berguna untuk melihat bagaimana budaya itu tumbuh dan hidup di masyarakat dari banyaknya metafora dan dari bentuk metafora yang berkembang dalam suatu masyarakat. Metafora itu apa sih?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Dalam istilah lainnya metafora juga dapat diartikan sebagai suatu kata atau kelompok kata kiasan, setiap katanya menunjukkan kekhasan dari setiap budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Metafora dilihat sebagai pemancar budaya dalam bentuk-bentuk linguistik dan karenanya budaya dapat berfungsi sebagai media komunikasi (Keesing 1974). Metafora dijadikan objek penelitian budaya karena merupakan representasi dari hasil berfikir seseorang yang disampaikan melalui bahasa, dan menjadi penanda atau pembentuk suatu kebudayaan.

Metafora menjadi salah satu bentuk dan konten spesifik dapat dilihat sebagai petunjuk kemudian dijelaskan oleh George Lakoff dan Mark Johnson (1980) dalam teorinya yang menyatakan bahwa (i) bahasa sehari-hari lebih kaya akan metafora dari pada yang diduganya selama ini, (ii) metafora bermakna suatu pandangan dalam suatu pengalaman yang direpresentasikan ke dalam bentuk yang berbeda, dan (iii) metafora menyatakan secara langsung teori khusus mengenai dunia atau pengalaman seseorang. Metafora menuntun seseorang pada mengetahui kognisi suatu masyarakat yang berkenaan dengan pengetahuan dan pengalaman masyarakat yang membentuk kebudayaan.

Metafora juga berfungsi sebagai suatu cara seseorang dalam berpikir mengenai suatu pengetahuan yang ada dalam kepala seseorang. Fodor (1975) mengenalkan sebuah model berpikir bahasa (a language of thought model) atau model proses simbolik, yakni sebuah pengetahuan yang ada pada diri seseorang kemudian direpresentasikan dalam sebuah kalimat yang ada di kepala seseorang dan tersimpan dalam suatu bagian otak, pengetahuan tersebut diterapkan sebagai proses penggambaran inferensi logika yakni menyatakan ‘jika … - maka aturannya demikian’, dan merevisi pengetahuan tersebut berarti menghapus atau mengubah  preposisi yang lama. Contohnya dapat terlihat dari bagan berikut ini:

 


Skema Language of Thought Model

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang budaya, bahasa, dan metafora ini kita dapat melanjutkannya pada tulisan berikutnya atau klik tautan berikut: Budaya, Bahasa, dan Metafora (Bagian #2).

Daftar Referensi:

Danesi, Marcell. 2004. Messages, Signs, and Meanings: A Basic Textbook in Semiotics and Communication Theory. Toronto: Canadian Scholars’ Press Inc.

Duranti, Alessandro. 2000. Linguistics AnthtropologyCambridge: Cambridge University Press

metafora. 2016. Pada KBBI Daring. Diambil 05 Sep 2020,  dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/metafora

Strauss, Claudia dan Quinn, Naomi. 1997A Cognitive Theory of Cultural Meaning. Cambridge, UK: Cambridge University Press.


 


Komentar

  1. What is the difference between casino games and slots?
    Slot games https://septcasino.com/review/merit-casino/ are https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ the most poormansguidetocasinogambling.com popular types of casino games, and the majority are slots. and gri-go.com the most commonly played slot games. หารายได้เสริม

    BalasHapus

Posting Komentar