Sunda - Kata dalam Bahasa Sunda yang tidak memiliki terjemahan langsung dalam bahasa Indonesia


Halo, Frasaders!

Apa yang kalian pikirkan pertama kali saat mendengar kata “Indonesia”? Negara yang memiliki penduduk paling banyak di Asia Tenggara? Negara kepulauan yang memiliki banyak sumber daya alam? Negara yang memiliki lebih dari seribu suku bangsa? Pasti bangga bukan menjadi salah satu bagian dari negara yang keren ini.

Begitu banyak suku bangsa yang hidup dan berkembang di Indonesia. Salah satunya adalah Suku Jawa. Suku ini memiliki populasi terbanyak di antara semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Hampir 41% Suku di Indonesia didominasi oleh suku Jawa. Di posisi kedua setelah suku Jawa adalah suku Sunda. Suku Sunda merupakan mayoritas suku yang tinggal dan menetap di Provinsi Jawa Barat. Suku ini terkenal dengan keramahtamahannya dan juga bahasanya. Tentunya banyak sekali perbedaan di setiap suku bangsa, selain tulisan/aksara, tradisi, adat istiadat, dan budaya yang jadi ciri khas, pembeda paling kentara di antaranya adalah bahasa.

Bahasa merupakan sarana manusia untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, pelafalan kata-kata ketika mereka berkomunikasi secara tidak langsung menunjukkan identitasnya. Bahasa daerah membedakan satu suku di Indonesia dengan suku lainnya. Dengan mengidentifikasi bahasa daerah yang digunakan pada suatu masyarakat kita dapat menemui keunikan dan kekayaan dari budaya daerah tersebut. Masyarakat Suku Sunda memiliki bahasa daerahnya sendiri yakni bahasa Sunda, meskipun bahasa Nasional yakni Bahasa Indonesia kini sudah mulai banyak menggeser penggunanya. Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah dari Jawa Barat. Dengan mendengar seseorang berbicara menggunakan bahasa selain bahasa nasional, informasi yang dapat kita ketahui selain suku adalah letak geografis dari asal bahasa tersebut. Begitu pun apabila kita mendengar seseorang berbicara bahasa Sunda, maka daerah Jawa Barat pun akan melekat pada benak kita.

Bahasa Sunda dijadikan bahasa daerah di Jawa Barat, walaupun bukan suatu jaminan masyarakat yang tinggal di Jawa Barat pasti bisa berbicara bahasa Sunda.  Dalam praktiknya, budaya asing perlahan dapat mengikis budaya asli daerah. Hal tersebut seiring dengan perkembangan zaman, banyak sekali budaya asing masuk ke Indonesia. Tidak jarang terdapat kesalahan dalam pelafalan dan pengartian suatu kata dalam bahasa Sunda, karena tidak semua kata dalam bahasa Sunda dapat diterjemahkan langsung pada suatu kata lain dalam bahasa Indonesia.


Salah satu contoh kata dalam bahasa Sunda yang tidak dapat diartikan langsung pada bahasa Indonesia adalah kata jojodog. Kata jojodog memiliki nilai kebudayaan yang melekat di dalam bahasa Sunda. Jojodog merupakan tempat duduk dengan bentuk persegi panjang, terbuat dari kayu, dan berukuran kecil (hanya bisa diduduki oleh satu orang). Panjangnya sekitar 30cm, lebarnya 20cm, dan tingginya kurang lebih 15-20cm. Meski dalam masyarakat di Indonesia terbiasa dengan adanya sebuah kursi kecil (baik yang terbuat dari kayu juga atau dari bahan plastik), tentu jojodog tidak sama dengan kursi dalam bahasa Indonesia bukan? Ketika kita ubah dalam bahasa Indonesia butuh kata lain untuk mendeskripsikannya.

Sumber: https://twitter.com/julius_se/status/661752133469925376


Ada yang punya contoh lain? Boleh diisi di kolom komentar yaa..


N070821

Komentar