Hallo Frasaders!
Seperti yang di janjikan di artikel kemarin, berikut contoh contoh pamali di Sunda:
1. Tong cicing dina lawang panto, pamali!
Artinya, jangan diam di ambang pintu. Larangan ini erat kaitannya apabila anak gadis duduk di lawang pintu, nanti akan susah mendapatkan jodoh atau dalam bahasa Sunda disebut nontot jodo.
Apabila ditimbang kembali, sebeletulnya alasannya bukan itu Diam diambang pintu menghalangi orang yang akan lewat baik itu masuk atau keluar pintu.
2. Tong nyisir bari leuleumpangan, pamali!
Artinya, jangan menyisir rambut sambil berjalan, pamali. Biasanya ditujukan kepada anak gadis yang tidak boleh menyisir rambutnya sambil berjalan-jalan karena apabila melanggar nanti akan mendapatkan malu di depan umum.
Wah, takut juga ya Frasaders kalau memang benar dampaknya seperti ini.
3. Tong lalangiran, pamali!
Di Sunda ada istilah lalangiran yaitu posisi tengkurap namun kaki digerak-gerakan ke atas dan ke bawah secara bergantian. Yang bergerak area lutut ke bawah, jadi lutut dilipat ke arah dalam sampai ujung kaki menyentuh pantat. Cukup rumit ya Frasaders apabila di deksripsikan.
Arti dari “tong lalangiran” adalah jangan lalangiran. Konon katanya apabila melakukan gerakan seperti ini orang tersebut ibunya akan meninggal dunia. Namun, kembali lagi pada kepercayaan masing-masing ya Frasaders.
4. Tong sok motongan kuku tipeuting, pamali!
Artinya, jangan motong kuku pada malam hari. Konon apabila memotong kuku pada malam hari akan mengurangi umur. Namun, apabila kita timbang kembali larangan memotong kuku pada malam hari karena khawatir mata kita kurang awas lalu melukai tangan.
Dahulu, memotong kuku tidak menggunakan gunting kuku melainkan menggunakan pisau lipat. Sehingga resiko terluka lebih besar.
5. Parawan mah tong ngadahar cau nu tungtung, pamali!
Yang artinya “Anak perawan/yang belum menikah tidak boleh memakan pisang paling ujung, pamali!” Di Sunda ada larangan jangan memakan pisang paling ujung. Apabila kita membeli pisang 1 ikat, bisanya terdiri dari dua sisir pisang. Yang dimaksud paling ujung di sini adalah pisang paling ujung pada kedua sisi.
Hal ini dikarenakan apabila seorang perenpuan sering memakan pisang palinv ujung akan terlewatkan mendapatkan jodoh, atau dalam bahasa Sunda disebut kasingsal.
6. Tong heheotan tipeuting, pamali!
Artinya jangan bersiul pada malam hari, pamali! Hal ini dipercaya apabila seseorang bersiul pada lewat waktu maghrib, akan datang sesosok makhluk menyerupai harimau menghampirinya.
Namun, hal tersebut kembali pada kepercayaan masing-masing.
Komentar
Posting Komentar