Bismillah...
Hari ini Mimin mau curhat...
Mimin yang seorang ibu ingin menuangkan beragam pemikiran dan perasaan yang sedang bergejolak di tengah keheningan malam. Ditemani nyenyaknya tidur dua anak kesayangan serta layar hand phone masa kini dengan segala kecanggihannya memudahkan Mimin dalam menulis.
Dulu Mimin suka sekali membaca buku psikologi, terutama yang berkaitan dengan relationship, parenting, dan tumbuh kembang anak. Rasanya seru aja gitu bisa memahami berbagai hal tentang menjalin hubungan baik dengan orang sekitar, terutama dengan pasangan. Hubungan baik yang diiringi dengan komunikasi yang baik dapat membawa dampak positif terhadap tumbuh kembang anak. Tentu saja sebagai pasangan, ayah dan ibu bisa bekerja sama dalam mengasuh dan mendidik anak menuju ke arah mana dan ditempuh dengan cara apa. Aaah betapa indahnya dunia jika pasangan suami istri rukun, tenang, dan dipenuh oleh cinta dan kasih sayang.
Namun, realitanya tidak selalu hubungan itu dapat berjalan dengan baik. Adakalanya suami istri bertengkar, berselisih pendapat, bahkan bisa lebih parah dari itu. Lalu, bagaimana dengan buah hati yang menyaksikan fase tersebut?
Jika saja kamu adalah anak itu, maka lanjutkan membaca tulisan ini.
Nak, kamu adalah buah hati kami saat kami saling mencintai. Maka cinta kami tetap ada untukmu apapun kondisi yang sedang dihadapi. Jangan pernah menyalahkan dirimu atas segala kekurangan yang terlihat hari ini. Sebaiknya fokuslah pada kebaikan yang masih bisa kamu lihat meski itu hanya secuil dan hampir tak terlihat. Tonjolkanlah itu, fokuskan pada kebaikan yang bisa membuatmu terus bergerak tanpa rasa malas. Sejatinya orang tua selalu memiliki cinta tak terbatas (unconditionally love) untuk anaknya. Meski kami bukan panutan dalam harmonisnya rumah tangga, namun kamu punya kesempatan untuk tidak meniru itu. Kamu punya kesempatan untuk belajar dari pasangan lain yang berhasil menjalin kasih sayang tanpa amarah.
Sebagaimana itik buruk rupa yang tampak buruk, sesungguhnya ia punya sisi baik. Tumbuhlah menjadi manusia yang jujur, kuat, berani, dan percaya diri. Sebab itu bisa menjadi modal dasar kehidupan yang dipenuhi rasa syukur. Tak perlu memaksakan diri berubah menjadi orang lain, jika kamu menilai bahwa menjadi dirimu sendiri lebih menenangkan. Ketahuilah Nak, selama engkau masih berada di jalan lurus, jalan yang Allah ridhoi maka kamu benar. Jangan takut karena tampak asing atau terasing atas pilihanmu. Sejatinya setiap orang akan dipertemukan dengan orang yang sefrekuensi. Jalinlah pertemanan dengan orang baik lebih banyak, agar kau tidak mudah menyerah menjadi orang baik.
Jadilah orang baik yang cerdas. Sehingga kebaikanmu memberikan manfaat untuk dirimu sendiri dan bermanfaat untuk orang lain. Rasulullah tidak mengajarkan kita menjadi orang lemah, melainkan jadi orang yang tangguh. Orang yang sat set mencari solusi saat berjumpa masalah. Minimal langsung berdoa dan yakin akan Allah bantu selesaikan masalahmu.
Kami sebagai orang tua tidak bisa terus menerus mendampingimu 24 jam, 7 hari dalam seminggu. Sebab kami juga manusia punya keterbatasan. Namun, Allah tidak terbatas. Kuasanya melebih segala yang berkuasa di dunia ini. Allah yang mampu menjaga kalian terus menerus (unlimited). Maka, malam ini kuserahkan penjagaan terbaik untukmu kepada Allah Subhanahu Wata'ala, Tuhan kita. Semoga Allah senantiasa menjaga kalian, menjauhkan kalian dari keburukan, baik yang kecil maupun yang besar.
Jangan lupa syukur.
Komentar
Posting Komentar